home bar

Senin, 12 Oktober 2015

Jenis Jenis Media Tanam ( Hidroponik )


kerikil
Media tanam (metan ) adalah komponen mutlak ketika bakal bertepat tanam. Media tanam yang bakal dipakai wajib disesuaikan dengan tipe tanaman yang ingin ditanam. 

Menentukan media tanam yang tepat dan standar untuk tipe tanaman yang tak sama habitat sumbernya adalah faktor yang susah. Faktor ini dikarenakan setiap daerah mempunyai kelembaban dan kecepatan angin yang tak sama. Dengan cara umum, media tanam wajib bisa menjaga kelembapan daerah kurang lebih akar, menyediakan lumayan udara, dan bisa menahan ketersediaan unsur hara.

Jenis media tanam yang dipakai pada setiap daerah tak selalu  sama. Di Asia Tenggara, umpama, sejak tahun 1940
memakai media tanam berupa pecahan batu bata, arang, sabut kelapa, kulit kelapa, alias batang pakis. Bahan-bahan tersebut juga tak hanya dipakai dengan cara tunggal, tetapi bisa dikombinasikan antara bahan satu dengan lainnya. Umpama, pakis dan arang dicampur dengan perbandingan tertentu hingga menjadi media tanam baru. Pakis juga bisa dicampur dengan pecahan batu bata.

Untuk memperoleh media tanam yang baik dan sesuai dengan tipe tanaman yang bakal ditanam, seorang kegemaranis wajib mempunyai pemahaman tentang karakteristik media tanam yang mungkin tak sama-beda dari setiap jenisnya. berdasarkan tipe bahan penyusunnya, media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan anorganik.
Di bawah ini kami uraikan jenis-jenis metan, al :

Rockwool, sebagai media semai dan juga media tanam, kualitasnya sangat baik.
   Pemakaian mudah, hampir seluruh negara memakainya.
   Dapat mengikat air dengan baik.
   Dapat mengikat oksigen juga(good aeration).
   Tapi tidak bisa dipakai ulang.
Hydroton (expanded clay)
   tidak bisa untuk media semai, tapi baik untuk media tanam(penopang)
   Bisa digunakan ulang (reused)
   berpori, dan baik untuk sistim Ebb dan flow system

Arang
Arang bisa berasal dari kayu alias batok kelapa. Media tanam ini sangat cocok dipakai untuk tanaman anggrek di daerah dengan kelembapan tinggi. Faktor itu dikarenakan arang cukup  sanggup menyerap air . Keunikan dari media tipe arang adalah sifatnya yang buffer (penyangga). Dengan demikian, apabila terjadi kekeliruan dalam pemberian unsur hara (nutrisi)  yang terkandung di dalam pupuk bisa segera dinetralisir dan diadaptasikan. Selain itu, bahan media ini juga tak mudah lapuk jadi susah ditumbuhi jamur alias cendawan yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.

Media arang cenderung miskin bakal unsur hara. Sebelum dipakai sebagai media tanam, idealnya arang dipecah menjadi potongan-potongan keeil terlebih dahulu jadi memudahkan dalam penempatan di dalam pot. Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung pada wadah yang dipakai untuk menanam dan tipe tanaman yang bakal ditanam. Untuk mengisi wadah yang mempunyai diameter 15 cm atau lebih, maka umumnya dipakai pecahan arang dengan ukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dengan ketebalan 2-3 cm. Untuk wadah (pot) yang lebih kecil, maka ukuran pecahan arang juga lebih kecil. 

Gabus (styrofoam)
Styrofoam adalah bahan anorganik yang terbuat dari kopolimer styren yang bisa dijadikan sebagai pilihan media tanam. Mulanya, styrofoam hanya dipakai sebagai media aklimatisasi (penyesuaian diri) bagi tanaman sebelum ditanam di lahan. Proses aklimatisasi tersebut hanya bersifat sementara. Styrofoam yang dipakai berbentuk kubus jengan ukuran (1 x 1 x 1) cm. Sekarang, beberapa nursery memakai styrofoam sebagai campuran media tanam untuk menambah porousitas media tanam. Untuk kebutuhan ini, styrofoam yang dipakai dalam bentuk yang telah dihancurkan jadi menjadi bola-bola kecil, berkapasitas sebesar biji kedelai. Penambahan styrofoam ke dalam media tanam membikinnya menjadi ringan. Tetapi, media tanam tak jarang dijadikan sarang oleh semut. Ada juga yang menerapkan sistim rakit apung dengan menggunakan gabus ini, yakni lebih praktis dan awet.

Batang Pakis
Berdasarkan warnanya, batang pakis dibedakan menjadi dua, yaitu batang pakis hitam dan batang pakis coklat. Dari kedua tipe tersebut, batang pakis hitam lebih umum dipakai sebagai media tanam. Batang pakis hitam berasal dari tanaman pakis yang telah tua jadi lebih kering. Tidak hanya itu, batang pakis ini pun mudah dibentuk menjadi potongan kecil dan dikenal sebagai cacahan pakis. Selain dalam bentuk cacahan, batang pakis juga tak sedikit dipasarkan sebagai media tanam siap pakai dalam bentuk lempengan persegi empat.

Umumnya, bentuk lempengan pakis dipakai sebagai media tanam anggrek. Kelemahan dari lempengan batang pakis ini adalah tak jarang dihuni oleh semut atau binatang-binatang kecil lainnya. Karakteristik yang menjadi keunggulan media batang pakis lebih dikarenakan sifat-sifatnya yang mudah mengikat air, mempunyai aerasi dan drainase yang baik, dan bertekstur lunak jadi mudah ditembus oleh akar tanaman.


Moss.
Moss yang dijadikan sebagai media tanam berasal dari akar paku-pakuan, alias kadaka yang tak sedikit dijumpai di hutan-hutan. Moss tak jarang dipakai sebagai media tanam untuk masa penyemaian hingga dengan masa pembungaan. Media ini mempunyai banyak rongga jadi memungkinkan akar tanaman tumbuh dan berkembang dengan leluasa. Menurut sifatnya, media moss sanggup mengikat air dengan baik dan mempunyai sistem drainase dan aerasi yang lancar. Untuk hasil tanaman yang optimal, sebaiknya moss dikombinasikan dengan media tanam organik lainnya, semacam kulit kayu, tanah gambut, alias daun-daunan kering.

Sabut kelapa (coco peat)
Sabut kelapa alias coco peat adalah bahan organik pilihan yang bisa dipakai sebagai media tanam. Sabut kelapa untuk media tanam ,I ‘iJdiknya berasal dari buah kelapa tua sebab mempunyai serat yang kuat. Pemakaian sabut kelapa sebagai media tanam sebaiknya diperbuat di daerah yang bercurah hujan rendah. Air hujan yang berlebihan bisa menyebabkan media tanam ini mudah lapuk.

Tidak hanya itu, tanaman pun menjadi cepat membusuk jadi bisa menjadi sumber penyakit. Untuk menanggulangi pembusukan, sabut kelapa butuh direndam terlebih dahulu di dalam larutan fungisida. Apabila dibandingkan dengan media lain, pemberian fungisida pada media sabut kelapa wajib lebih tak jarang diperbuat sebab sifatya yang cepat lapuk jadi mudah ditumbuhi jamur. Kelebihan sabut kelapa sebagai media tanam lebih dikarenakan karakteristiknya yang sanggup mengikat dan menyimpan air dengan kuat, sesuai untuk daerah panas, dan mengandung unsur-unsur hara esensial, semacam kalsium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P).


Sekam padi
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang telah digiling. Sekam padi yang biasa dipakai bisa berupa sekam bakar alias sekam mentah (tidak dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah mempunyai tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam pembetulan struktur tanah jadi sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik.

Pemakaian sekam bakar untuk media tanam tak butuh disterilisasi lagi sebab mikroba patogen telah mati selagi proses pembakaran. Tidak hanya itu, sekam bakar juga mempunyai kandungan karbon (C) yang tinggi jadi membikin media tanam ini menjadi gembur, Tetapi, sekam bakar cenderung mudah lapuk. Sementara kelebihan sekam mentah sebagai media tanam yaitu mudah mengikat air, tak mudah lapuk, adalah sumber kalium (K) yang diperlukan tanaman, dan tak mudah menggumpal alias memadat jadi akar tanaman bisa tumbuh dengan sempurna. Tetapi, sekam padi mentah cenderung miskin bakal unsur hara. Butuh Sekam Bakar Berkualitas, Beli di Jual Sekam Bakar Murah Berkualitas.


Gel
Gel alias hidrogel adalah kristal-kristal polimer yang tak jarang dipakai sebagai media tanam bagi tanaman hidroponik. Pemakaian media tipe ini sangat praktis dan efisien sebab tak butuh repot-repot untuk mengganti dengan yang baru, menyiram, alias memupuk. Tidak hanya itu, media tanam ini juga mempunyai keanekaragaman warna jadi pemilihannya bisa disesuaikan dengan selera dan warna tanaman. Oleh sebabnya, faktor tersebut bakal menciptakan keindahan dan keasrian tanaman hias yang diletakkan di ruang tamu alias ruang kerja. Hampir semua tipe tanaman hias indoor bisa ditanam dalam media ini, umpama philodendron dan anthurium.

Tetapi, gel tak cocok untuk tanaman hias berakar keras, semacam adenium alias tanaman hias bonsai. Faktor itu bukan dikarenakan ketidakmampuan gel dalam memasok kebutuhan air, tetapi lebih dikarenakan pertumbuhan akar tanaman yang mengeras jadi bisa membikin vas pecah. Sebagian besar nursery lebih memilih gel sebagai pengganti tanah untuk pengangkutan tanaman dalam jarak jauh. Tujuannya supaya kelembapan tanaman masih terjaga. Keunggulan lain dari gel yaitu masih cantik meskipun bersanding dengan media lain. Di Jepang gel dipakai sebagai komponen terarium bersama dengan pasir. Gel yang berwarna-warni bisa memberi kesan tersendiri pada taman miniatur tersebut.


Pasir
Pasir tak jarang dipakai sebagai media tanam pilihan untuk menggantikan kegunaaan tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai apabila dipakai sebagai media untuk penyemaian benih, pertumbuhan bibit tanaman, dan perakaran setek batang tanaman. Sifatnya yang cepat kering bakal memudahkan proses pelantikan bibit tanaman yang dianggap telah lumayan umur untuk dipindahkan ke media lain.
Sementara bobot pasir yang lumayan berat bakal memudahkan tegaknya setek batang. Tidak hanya itu, keunggulan media tanam pasir adalah kemudahan dalam pemakaian dan bisa menambah sistem aerasi dan drainase media tanam. Pasir malang dan pasir bangunan adalah Tipe pasir yang tak jarang dipakai sebagai media tanam. Oleh sebab mempunyai pori-pori berkapasitas besar (pori-pori makro) maka pasir menjadi mudah basah dan cepat kering oleh proses penguapan.

Kohesi dan konsistensi (ketahanan kepada proses pemisahan) pasir sangat kecil jadi mudah terkikis oleh air . Dengan demikian, media pasir lebih membutuhkan irigasi dan pemupukan yang lebih intensif. Faktor tersebut yang menyebabkan pasir jarang dipakai sebagai media tanam dengan cara tunggal.

Pemakaian pasir sebagai media tanam tak jarang dikombinasikan dengan campuran bahan  lain, semacam kerikil, batu-batuan, alias bahan organik yang disesuaikan dengan tipe tanaman. Pasir pantai alias semua pasir yang berasal dari daerah yang bersersalinitas tinggi adalah tipe pasir yang wajib dihindari untuk digunakan sebagai media tanam, kendati pasir tersebut telah dicuci terlebih dahulu. Kadar garam yang tinggi pada media tanam bisa menyebabkan tanaman menjadi merana. Tidak hanya itu, organ-organ tanaman, semacam akar dan daun, juga menunjukan gejala terbakar yang selanjutnya mengdampakkan kematian jaringan (nekrosis).


Kerikil
Pada dasarnya, pemakaiaan kerikil sebagai media tanam terbukti mirip dengan pasir. Hanya saja, kerikil mempunyai pori-pori makro lebih tak sedikit daripada pasir. Kerikil tak jarang dipakai sebagai media untuk budi daya tanaman dengan cara hidroponik. Pemakaian media ini bakal menolong peredaran larutan unsur hara dan udara dan pada prinsipnya tak menekan pertumbuhan akar.

Tetapi, kerikil mempunyai performa mengikat air yang relatif rendah jadi mudah basah dan cepat kering apabila penyiraman tak diperbuat dengan cara rutin. Seiring kemajuan teknologi, sekarang tak sedikit dijumpai kerikil sintesis. Sifat kerikil sintesis cenderung menyerupai batu apung, yakni mempunyai rongga-rongga udara jadi mempunyai bobot yang ringan. Kelebihan kerikil sintesis dibandingkan dengan kerikil biasa adalah performanya yang lumayan baik dalam menyerap air. Tidak hanya itu, sistem drainase yang dihasilkan juga baik jadi masih bisa mempertahankan kelembapan dan sirkulasi udara dalam media tanam.


Pecahan batu bata
Pecahan batu bata juga bisa dijadikan pilihan sebagai media tanam. Semacam halnya bahan anorganik lainnya, media tipe ini juga berkegunaaan untuk melekatkan akar. Sebaiknya, ukuran batu-bata yang bakal dipakai sebagai media tanam dibangun kecil, semacam kerikil, dengan ukuran kurang lebih 2-3 cm. 

Walau kecil ukurannya, performa daya serap batu bata kepada air maupun unsur hara bakal terus baik. Tidak hanya itu, ukuran yang terus kecil juga bakal membikin sirkulasi udara dan kelembapan di kurang lebih akar tanaman berjalan lebih baik. Hal yang butuh diperhatikan dalam pemakaian media tanam ini adalah keadaannya yang miskin hara. Tidak hanya itu, kebersihan dan kesterilan pecahan batu bata yang belum pasti terjamin.

Oleh sebab itu, pemakaian media ini butuh ditambahkan dengan pupuk kandang yang komposisi haranya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Mesikipun miskin unsur hara, media pecahan batu bata tak mudah melapuk. Dengan demikian, pecahan batu bata tepat dipakai sebagai media tanam di dasar pot sebab mempunyai performa drainase dan aerasi yang baik. Tanaman yang tak jarang memakai pecahan batu bata sebagai media dasar pot adalah anggrek.


Spons (floralfoam).
Para hobis yang berkecimpung dalam budi daya tanaman hias telah tak jarang menggunanakan spons sebagai media tanam anorganik. Dilihat dari sifatnya, spons sangat ringan jadi mudah dipindah-pindahkan dan ditempatkan di mana saja. Mesikipun ringan, media tipe ini tak membutuhkan pemberat sebab seusai direndam alias disiram air bakal menjadi berat dengan sendirinya jadi bisa menegakkan tanaman.

Kelebihan lain dari media tanam spons adalah tingginya daya serap terhadap air dan unsur hara esensial yang biasanya diberbagi dalam bentuk larutan. Tetapi, pemakaiannya tak awet sebab bahannya mudah hancur. Oleh sebab itu, apabila spons telah terkesan tak layak pakai (mudah hancur ketika dipegang), sebaiknya segera diganti dengan yang baru. Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya tersebut, spons tak jarang dipakai sebagai media tanam untuk tanaman hias bunga potong (cutting flower) yang pemakaiannya cenderung hanya sementara waktu saja.


sumber : tipsberkebun.com dan lainya

Baca Juga :

- pH - Asam Basa dalam Larutan Nutrisi Hidroponik
- Cara Membuat POC ( 2 )
- BEBERAPA SISTEM HIDROPONIK