pH - Asam Basa dalam Larutan Nutrisi Hidroponik
Skala pH adalah cara untuk mengukur Acid (asam ) atau Basic ( basa) dalam larutan hara khususnya pada larutan nutrisi hidroponik . Definisi resmi pH adalah : satuan ukuran yang menggambarkan tingkat keasaman atau alkalinitas dari larutan
skala pH |
pH Swing atau pH berubah-ubah
pH larutan nutrisi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan dalam berhidroponik. Ini yang kadang membuat hidroponikers (petani hidroponik) kecewa dan frustasi. Pagi kita check pH 6.5 tapi begitu sore kita check pH nya kok 8.5 . Umumnya Pemula lebih memperhatikan faktor besaran ppm dalam memberikan nutrisi dibandingkan memperhatikan faktor ph larutan. pH jarang dilihat atau diukur, bahkan diabaikan ini adalah kesalahan besar dan bisa fatal akibatnya.
Faktor lain yang menentukan pertumbuhan yakni cahaya matahari serta kadar oksigen dalam larutan serta suhu udara dan suhu pada larutan.
Kami jelaskan lagi bahwa suatu larutan dianggap asam jika pH nya dibawah 7.0 Dan dianggap basa jika diatas 7.0 hingga level 14.0 .
Pengaruh pH pada tanaman antara lain :
1. pH dapat mempengaruhi daya serap akar tanaman terhadap nutrisi
2. Jika PH berubah kearah yang asam 3.5-4.5 tanaman cenderung mudah terkena penyakit. 3. Jika PH berubah kearah basa diatas 7.5 berpengaruh terhadap berkurangnya
ketersediaan zat besi(fe), Mangaan(Mn,) tembaga(cu), zinc(zn) dan boron(bo).
4. pH dibawah 6.0 menyebabkan turunnya daya larut asam fosfat, kalsium(Ca), dan magnesium ( Mg ).
Jadi jika terjadi pH swing atau berubah-ubah maka tanaman akan seperti tidak diberi/ kekurangan nutrisi, karena daya serap akar tidak bisa maksimal.
Berikut adalah beberapa faktor yang menyebabkan pH larutan berubah :
1. Fotosintesis
Pada saat ada cahaya PH condong kearah alkaline, butuh air(H2O) butuh karbonCo2), melepas oksigen, memproduksi makanan, dan menyimpan energi. Secara awam biasa disebut karena faktor cahaya atau faktor suhu maka pH berubah naik /basa.
2. Respirasi (Pernafasan)
Pada malam hari saat tidak ada cahaya (matahari) fotosintesis berhenti, tanaman hanya melakukan proses respirasi (pernafasan). Makanan yang tadi disimpan pada saat fotositesis tadi kini dibakar dan dipakai untuk menghasilkan energi untuk pertumbuhan. Proses melepas energi ini melepas CO2. CO2 yang larut dalam air (H2O) akan menghasilkan asam karbonat H2CO3.
3. Faktor metan (media tanam)
Rockwool yang dalam kondisi baru memiliki pH yang cukup tinggi atau basa, dan butuh untuk diturunkan, atau dinetralisir. Jadi sebaiknya rendam rockwool ke dalam air yang memiliki pH stabil seperti Aquades, RO atau air pembuangan AC selama 24 jam.
4. Bakteri
Bakteri dapat mengubah pH kearah lebih asam, seperti akar2 yang busuk dan materi organik lainnya.
5. Ukuran Tandon ( penampung/reservoir )
Tandon /penampung nutrisi terlalu kecil. Perbandingan larutan nutrisi yang tidak sesuai untuk jumlah tanaman ( area tanaman ). Juga usia tanaman dapat mempengaruhi perubahan pH.
Solusi Agar pH larutan stabil ,antara lain :
- Sebaiknya menanam sayuran ( buah) yang sejenis dalam 1 modul
- Cek secara rutin kadar pH , untuk antisipasi terjadinya ph yang 'ekstrim' bagi tanaman
sehingga akan lebih cepat penanganannya yakni dengan menambahkan larutan pH up
atau pH down .
- Membuang akar2 yang mati atau akar2 yang busuk sehingga tidak mempengaruhi kadar
pH dan nutrisi.
- Perbesar penampung larutan . Dengan perbandingan 2 s/d 4 liter larutan nutrisi untuk
per 1 tanaman dan sesuaikan dengan umurnya.
- Tutup tandon larutan agar tidak langsung terkena paparan sinar matahari. Dengan
memberi atap atau peneduh lainnya.
- Buang larutan nutrisi jika pH masih 'ekstrim' ( membandel ) dan ganti yang baru.
Alat untuk mengukur pH namanya pH meter. Yakni dengan alat pH meter digital, mudah dan praktis walau agak mahal per unitnya. Atau dengan menggunakan kertas lakmus, cara ini murah dan bisa dibuat sendiri, yang pada kesempatan lain akan kami ulas. Sedangkan contoh tabel kebutuhan pH untuk tanaman seperti di bawah ini.
sehingga akan lebih cepat penanganannya yakni dengan menambahkan larutan pH up
atau pH down .
- Membuang akar2 yang mati atau akar2 yang busuk sehingga tidak mempengaruhi kadar
pH dan nutrisi.
- Perbesar penampung larutan . Dengan perbandingan 2 s/d 4 liter larutan nutrisi untuk
per 1 tanaman dan sesuaikan dengan umurnya.
- Tutup tandon larutan agar tidak langsung terkena paparan sinar matahari. Dengan
memberi atap atau peneduh lainnya.
- Buang larutan nutrisi jika pH masih 'ekstrim' ( membandel ) dan ganti yang baru.
Alat untuk mengukur pH namanya pH meter. Yakni dengan alat pH meter digital, mudah dan praktis walau agak mahal per unitnya. Atau dengan menggunakan kertas lakmus, cara ini murah dan bisa dibuat sendiri, yang pada kesempatan lain akan kami ulas. Sedangkan contoh tabel kebutuhan pH untuk tanaman seperti di bawah ini.
contoh tabel pH tanaman |
Semoga bermanfaat , by admin do
sumber : Hidroponi.com homehydrosystems .com
baca juga :
- Budidaya Cabe Secara Organik
- BOKASHI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar