Kompos Eceng Gondok Mengandung Asam Humat
Eceng gondok atau Eichonia crassipes, tanaman hias asal Brazil yang kini sudah menjadi tanaman gulma itu ternyata dapat diolah menjadi pupuk organik. Sisa-sisa penggunaan pupuk kimia oleh para petani di areal persawahan
dan perkebunan yang kemudian hanyut ke sungai dan ke danau, menjadikan pertumbuhan dan penyebaran eceng gondok sangat cepat, sehingga sulit ditangani.
Sifat eceng gondok yang sangat cepat pertumbuhannya itu, menarik sebagian orang untuk menelitinya, apakah eceng gondok bisa dijadikan media untuk mempercepat pertumbuhan tanaman lainnya? Penelitian menunjukan bahwa tanaman eceng gondok banyak mengandung asam humat. Senyawa itu menghasilkan fitohormon yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman.
Selain itu eceng gondok juga mengandung asam sianida, triterpenoid, alkaloid dan kaya kalsium. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pupuk eceng gondok adalah memastikan tidak adanya kandungan logam berat seperti timah hitam dan merkuri pada tanaman eceng gondok. Hindari pemanfaatan eceng gondok yang berasal dari kolam-kolam pengolahan air limbah pabrik yang menghasilkan limbah logam berat.
Secara sederhana, pembuatan pupuk organik berbahan eceng gondok menggunakan Trichoderma adalah sebagai berikut :
– 1000Kg Eceng gondok (Dapat dicincang atau digiling halus jika ingin mendapatkan kompos
‘halus’)
– 5 Kg Trichoderma
– 2 Buah Pagar bambu berukuran Panjang 1 Meter, Tinggi 1½ Meter
– 2 Buah Pagar bambu berukuran Panjang 2 Meter, Tinggi 1½ Meter Cara Pembuatan
– Rangkai pagar bambu berbentuk ‘kandang’ berukuran 1x2x1½ Meter sebagai tempat
pembuatan kompos
– Masukkan eceng gondok
– Lakukan pemadatan dengan cara menginjak - injak tumpukan hingga setinggi ±20Cm
– Taburkan Trichoderma secara merata di atas tumpukan
– Masukkan kembali eceng gondok
– Lakukan pemadatan dengan cara menginjak-injak tumpukan hingga timbunan bertambah
tinggi ±20Cm
– Taburkan Trichoderma secara merata di atas tumpukan
– Ulangi cara di atas sampai timbunan eceng gondok setinggi 60cm – 1 Meter
– Tutup timbunan dengan plastik
– Pada hari ke dua, suhu timbunan akan mulai meningkat sampai
– Proses pembuatan kompos pupuk selesai setelah 14 hari dan suhu telah turun menjadi ± 30° celcius.
>>Catatan :
- Pagar bambu yang menjadi ‘cetakan’ dapat dilepaskan pada saat proses penutupan timbunan dengan plastik untuk digunakan pada pembuatan timbunan berikutnya (jika material eceng gondok lebih dari 1 ton).
– Penutupan plastik pada material bertujuan untuk menciptakan temperatur ‘tinggi’ yang diperlukan untuk mempercepat proses pelapukan. Sedangkan Trichoderma ini adalah cendawan agenhayati yang berfungsi sebagai biofungisida dan dekomposer alami.
Trichoderma bisa juga untuk mengendalikan penyakit tanaman yg disebabkan oleh jamur patogen pembawa penyakit, dan untuk membuat kompos bahan2 organik (dedaunan, jerami, dsb) berkualitas sebagai media tanam yang baik untuk tanaman.. asyik kan...mau mencoba? Moga bermanfaat. by editor do
sumber : Indonesiabertanam.com
Baca Juga :
13 Kelebihan Pupuk Organik
Ternak Bebek Pedaging
Budidaya Belut Dalam Drum
17 makanan pendongkrak Gairah SEX
MEMBUAT GREEN HOUSE SEDERHANA
Pestisida Organik - Alami
Tidak ada komentar:
Posting Komentar